CIMSA Biography:
Founder CIMSA FK YARSI 2014-2015
Local Coordinator CIMSA FK YARSI 2015-2016
Supervising Council CIMSA FK YARSI 2016-2017
Fundraising Director CIMSA Indonesia 2016-2017
Halo, CIMSA!
Pada edisi pertama artikel alumni ini, kami berkesempatan untuk ngobrol bareng Founder CIMSA FK YARSI yaitu dr. Bilgis Biladi atau akrab disapa Kak Igis, dari Fakultas Kedokteran Universitas YARSI angkatan 2013. Penasaran bagaimana perjuangan Kak Igis hingga bisa mendirikan CIMSA FK YARSI? Bagaimana tips mengatur waktu akademik dan organisasi? Yuk, simak artikel di bawah!
Hai, Kak Igis! Apa kabar, Kak? Kabarnya Kak Igis sedang sibuk internship di salah satu Rumah Sakit rujukan COVID-19 ya? Boleh diceritain pengalamannya, Kak?
Hai, alhamdulillah baik. Betul, aku sedang menjalani program internship di RS Islam Jakarta, Pondok Kopi. Kalau dulu, pasien IGD tuh rame banget sampe aku gak bisa duduk. Saat mulai ramai isu COVID-19, IGD jadi lumayan sepi dan sedikit kasus, karena warga Jakarta juga mulai sadar untuk tidak pergi ke Rumah Sakit jika tidak urgent. Lalu setiap jaga, aku harus menggunakan APD lengkap dan setiap harinya ada kecemasan tersendiri setiap ada pasien baru karena terbatasnya fasilitas.
Sebagai Founder CIMSA FK YARSI, apa motivasi awal kakak mendirikan CIMSA FK YARSI?
Awalnya dari aku sendiri yang merasa kurang cocok dengan organisasi yang sudah ada di FK YARSI. Lalu aku diceritain sama teman-teman di FK kampus lain kalau mereka punya organisasi CIMSA dan aku tertarik buat mempelajari lebih lanjut. Aku pun mulai mengajak teman-temanku untuk mendirikan CIMSA karena menurutku belum ada organisasi di FK YARSI yang bergerak seperti CIMSA ini. Karena setiap individu tuh berbeda ya, ada beberapa orang yang lebih tertarik dengan organisasi lain namun ada juga yang lebih tertarik dengan CIMSA, tergantung dimana mereka mau belajar.
Proses mendirikannya panjang banget, yang paling susah tuh untuk mendapatkan kepercayaan orang terhadap CIMSA ini. Dari mulai membuat voting untuk 3 angkatan, sampai diberi izin oleh Dekanat dan Rektorat. Dengan melalui beberapa persyaratan yang ada, akhirnya aku berhasil menjadikan CIMSA YARSI sebagai observer di National Leadership Summit (NLS) 2015. Dari situ aku banyak memberdayakan member untuk ikut project SCO, ikut kegiatan eksternal, mengisi artikel di majalah, ikut national meeting, dsb. Akhirnya member semakin semangat dan CIMSA semakin diterima di kampus.
Tahun pertama, struggle banget. Tahun kedua, kita semakin bisa berkembang. Dan setelah tahun kedua, aku maju ke nasional dan menjadi Fundraising Director CIMSA Indonesia. Sebuah turning point untuk CIMSA FK YARSI untuk lebih berani dan pede di antara lokal lain lain yang sudah berdiri lebih lama.
Wah, keren banget kak! Menurut Kak Igis, apa manfaat yang bisa didapatkan dengan mengikuti CIMSA?
Dulu aku gak percaya diri. Setelah ikut CIMSA, ada banyak sekali soft skills yang aku dapetin. Aku belajar gimana cara menjadi pribadi yang kompeten. Orang lain tidak menilai CIMSA dari projectnya, karena mereka tidak terjun langsung kedalamnya. Tergantung bagaimana kita membawa CIMSA FK YARSI yang sebenernya banyak isinya itu menjadi muka kita, muka CIMSA. Banyak banget keuntungan CIMSA, selain sebagai organisasi mahasiswa bisa jadi turning point dari kepribadian diri sendiri untuk belajar.
Ilmu yang didapet dari CIMSA itu aku pake sampe sekarang. CIMSA FK YARSI membangun rasa kekeluargaan yang tinggi dengan membuat project-project yang fun untuk membernya. Karena nantinya saat menjadi dokter, kita semua bakal jadi teman sejawat. Gausah berkecil hati walaupun kita anak swasta, karena ketika mengikuti National Meeting kalian bakal sadar kalau kalian tuh memiliki kesempatan yang sama dengan anak FK di universitas lain. Karena di CIMSA, antar kampus itu tidak ada gap. Kita juga bisa berkolaborasi antar project lokal misalnya.
Boleh diceritain tidak kak bagaimana pengalaman Kak Igis mengikuti Professional Exchange ke Finland?
Karena lokal kita belum ada SCOPE, aku numpang ikut exchange fair di UPH. Aku baru sempat ikut exchange itu pas akhir semester 7, saat mau masuk koas. Jadi aku cuti koas 3 bulan, karena menurutku aku gak tau jika setelah koas nanti apakah aku masih hidup, apakah orang tuaku masih sanggup membiayai, dan apakah aku masih sehat. Setelah dapet izin orang tua, akhirnya aku pergi exchange ke Finland sekalian ikut magang juga di rumah sakit untuk mengisi waktuku 2 bulan disana. Alhamdulillah dapet program yang sesuai dengan kemauanku, yaitu Obsgyn. Menurutku di Finland itu bagus banget kepercayaan kepada mahasiswanya. Karena warga di Finland itu sedikit, mereka jadi bisa memberi arahan langsung dalam kelompok kecil dan memfasilitasi mahasiswanya agar bisa hands-on. Makanya Finland disebut memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia.
Bagaimana cara Kak Igis mengatur kehidupan perkuliahan dengan kegiatan lain seperti organisasi? Kak Igis bahkan mendapatkan nilai tertinggi OSCE UKMPPD periode Agustus 2019. Selamat ya, Kak!
Sebenernya aku juga gak nyangka ya itu. Tapi semuanya aku serahin dengan berdoa sama Allah. Waktu UKMPPD itu aku niat untuk ibadah dan menjadi dokter yang baik agar bermanfaat bagi orang. Aku niat untuk membahagiakan orang tuaku. Aku berpikir “masa belajar doang gak bisa, padalah fasilitas udah ada”. Dan jika kita bersyukur, Allah akan memberi kita sesuatu yang lebih banyak serta solusi dari hal apapun yang tidak kita duga.
Tips dariku yang pertama itu banyak berdoa, minta sama Allah. Kunci kita komunikasi sama Allah adalah dengan berdoa. Karena Allah malu bila tidak mengabulkan hamba-Nya yang mengangkat tangan dan berdoa. Jangan lupa juga minta doa dari orang tua. Yang kedua, maksimalin apa yang kita punya. Maksimalkan uang orang tua yang sudah disalurkan ke pendidikan kita, maksimalkan tempat kosan kita menjadi tempat yang berkah. Semua itu kita lakuin dengan maksimal dan karena Allah, diniatin ibadah. Kalau tidak, jadi sia-sia. Gimana cara memaksimalkannya yaitu dengan tidak banyak bermalas-malasan. Yang ketiga, bikin to-do-list setiap hari. Kalau udah melakukan suatu hal, kita kasih reward ke diri kita. Misalkan aku udah belajar anatomi 1, reward aku boleh nonton youtube.
Menurutku tips belajar dengan baik dan manajemen waktu itu udah boring banget. Karena semua orang bisa manajemen waktu. Tapi tidak semua orang bisa berniat dengan baik karena Allah.
Harapan untuk member CIMSA FK YARSI
Pertama, aku mau appreciate adik-adik kelasku karena aku merasa aku menitipkan ini ke orang yang benar. Aku sangat bangga menitipkan ini ke adik-adik yang bahkan lebih baik dari aku. Aku berterimakasih kepada Officials yang mempertahankan visi misi kita dari dulu sampe sekarang. Sampe aku jadi dokter, ini masih berjalan. Semoga kalian bisa mempertahaknan apa yang sudah kita buat. Tidak mundur dari perjuangannya. Aku harap kalian bisa merangkul sesama agar semakin banyak juga manfaat dan keberkahan yang bisa kalian sebar. In order to do that, kalian harus lebih inovatif, kreatif, dan aktif.
Manfaatkan waktu dengan baik. Karena menurutku ini adalah momen kalian untuk belajar, saat udah jadi dokter nanti saatnya kalian untuk beraksi. Gaada waktu untuk belajar dari 0 lagi. Manfaatin peluangan untuk mengenal banyak teman di luar kampus, agar jadi tabungan kalian di masa depan. Jangan menyerah karena hidup bukan untuk saat ini aja. Saat kalian bisa maksimal sekarang, bisa menjadi self-esteem kalian untuk mengambil langkah yang lebih besar lagi kedepannya.
Kerennn banget ka igis & konten baru CIMSA FK YARSI 🙏🏼🙏🏼.. semoga member & offi CIMSA FK YARSI semakin bersemangat. Ayoo, CIMSA harus selalu progresif dan berdampak.