Green and Clean – T.T.S. (Terbiasa Tanggulangi Sampah)
SCORP CIMSA FK YARSI
Menurut Jambeck (2015) memaparkan bahwa Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik terbanyak yang mencapai berat sebesar 187,2 juta ton setelah Cina yang mencapai 262,9 juta ton. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai persoalan sampah sudah meresahkan. Hal itu berkaitan dengan data dari KLHK yang menyebut plastik hasil dari 100 toko atau anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dalam waktu satu tahun saja, sudah mencapai 10,95 juta lembar sampah kantong plastik. Padahal, KLHK menargetkan pengurangan sampah plastik lebih dari 1,9 juta ton hingga 2019.
Dirjen Pengelolan Sampah, Limbah dan B3 KLHK Tuti Hendrawati Mintarsih menyebut total jumlah sampah Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta ton dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari total sampah yang ada. Menurut dia, target pengurangan timbunan sampah secara keseluruhan sampai dengan 2019 adalah 25 persen, sedangkan 75 persen penanganan sampahnya dengan cara ‘composting’ dan daur ulang bawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Lebih dari satu juta kantong plastik digunakan setiap menitnya dan 50 persen dari kantong plastik tersebut dipakai hanya sekali lalu langsung dibuang. Dari angka tersebut, menurut Tuti, hanya lima persen yang benar-benar di daur ulang. Kebijakan kantong plastik berbayar yang ditujukan untuk mengurangi jumlah sampah plastik juga dirasa kurang efektif menurutnya.
Kurangnya kepedulian masyarakat Indonesia juga menjadi salah satu penyebab hal ini terjadi. Berdasarkan referensi yang diambil dari (Elamin, M, Z,. 2018. Analisis Pengelolaan Sampah. Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.10 , No.4) menejelaskan bahwa Sampah adalah suatu benda atau bahan yang sudah tidak digunakan lagi oleh manusia sehingga harus dibuang. Stigma masyarakat terkait sampah adalah semua sampah itu menjijikkan, kotor dan lain-lain sehingga harus dibakar atau dibuang sebagaimana mestinya. Permasalahan sampah meliputi 3 bagian yaitu pada bagian hilir, proses dan hulu. Pada bagian hilir, pembuangan sampah yang terus meningkat. Pada bagian proses, keterbatasaan sumber daya baik dari masyarakat maupun pemerintah. Pada bagian hulu, berupa kurang optimalnya sistem yang diterapkan pada pemrosesan akhir (Mulasari, 2016).
Sebagian besar masyarakat menganggap membakar sampah merupakan bagian dari pengolahan sampah. Akan tetapi, hal seperti itu bisa menyebabkan pencemaran bagi lingkungan dan mengganggu kesehatan. Sikap seperti ini ada kemungkinan dipengaruhi oleh pengetahuan dan kematangan usia (Mulasari, 2012). Padahal masih banyak hal-hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi sampah tanpa perlu ikut mencemari lingkungan.
Pada tanggal 27 Juni 2020 kemarin, SCORP CIMSA FK YARSI mengadakan acara T.T.S. (Terbiasa Tanggulangi Sampah) Green and Clean yang diadakan melalui platform Zoom bersama komunitas Ibu Guru PAUD di Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur berjumlah 30 orang. Acara dimulai dari jam 13.00 sampai 15.30. Tujuan dibentuknya acara ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan serta kepedulian komunitas mengenai isu-isu yang berkaitan dengan sampah serta cara mengelolanya. Acara ini berupa webinar yang diisi oleh pemateri-pemateri yang memiliki keahlian dalam bidangnya, yaitu Ikbal Alexander sebagai Founder Kertabumi Recycling Center menjelaskan mengenai sampah dan cara mendaur ulang sampah plastik dan Sita Pujianto sebagai praktisi urban farming yang menjelaskan mengenai kiat-kiat meminimalisir sampah.
Sebeum dimulai, panitia melakukan briefing secara singkat. Selanjutnya acara dibuka oleh moderator dan diikuti dengan sambutan dari LOCO dan PO. Setelah itu para pembicara langsung memaparkan materi yang sudah disiapkan sebelumnya. Saat acara berlangsung, komunitas sangat kondusif dalam mendengarkan pembicara dan sangat antusias saat mempraktekan pengelolaan sampah plastik. Di akhir acara, sempat dilakukan games untuk meningkatkan semangat ibu-ibu dari komunitas tersebut. Setelah games selesai moderator menjelaskan bahwa pemenang dari games tersebut akan diberikan hadiah berupa peralatan masak yang akan segera diproses setelah acara selesai.
Setelah acara ditutup, panitia beserta LOCO dan LORP melakukan evaluasi mengenai acara tersebut. Acara tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya bantuan dari banyak pihak, baik dari panitia maupun anggota CIMSA FK YARSI sendiri. Komunikasi yang terjalin dari sebelum acara dimulai hingga selsai cukup baik walaupun ada sedikit kesalahpahaman namun langsung dapat ditangani dengan baik oleh pihak terkait. Kami harap dengan di adakannya acara ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kepedulian komunitas akan pentingnya sampah dan dapat ikut serta dalam membangun Indonesia yang lebih maju.