WHO dan International Diabetes Federation (IDF) menyatakan bahwa 328 juta orang di dunia menderita diabetes mellitus pada tahun 2013 dan diperkirakan bahwa 175 juta dari mereka belum terdiagnosis, sehingga resiko penyakit diabetes melitus meningkat secara progresif. Salah satu komplikasi yang dapat muncul adalah gangren diabetik. Diabetes memiliki prevalensi yang tinggi khususnya di Indonesia yang mencapai angka 15% dan 4% di antaranya memiliki gangren.
Berdasarkan data dari Riskesdas tahun 2013, insidens dari diabetes melitus di Jakarta adalah 190.233 kasus dengan angka komplikasi gangren diabetik sebesar 8.7% dan amputasi sebesar 1,3%. Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) tahun 2015, diabetes lebih sering ditemukan pada wanita dibandingkan pria. Kasus gangren diabetik juga dominan ditemukan pada wanita usia 56-65 tahun, diikuti dengan kelompok usia 46-55 tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan tinggnya angka gangren diabetik adalah kurangnya informasi dan edukasi mengenai diabetes dalam menjaga kesehatan di masa mendatang.
CIMSA
Empowering Medical Students
Improving Nation’s health